Go Green : Jaga Hutan Kita bersama !!!
Sidekildarisurabaya.com - PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan  secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya  sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan  di seluruh Indonesia.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di  lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam  ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya  menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi  O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan  di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang  berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping  vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik,  juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya  peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis  lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk  penghijauan secara konseptual.
Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa  pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi.  Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan  cepat tumbuh.
Penghijauan perkotaan
Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan,  memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan  berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung  lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu  usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan  taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya.  Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang  terbuka di perkotaan.
Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan  C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh  karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2  dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses  metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk  kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000  juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000  juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton  zat-zat organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang  ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang  dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas  mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang  dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan  mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha  pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan.(Zoer’aini  Djamal Irwan,1996).
Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis  lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan  mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan  sebagai unsur hutan kota.
Penghijauan berperan dan berfungsi (1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman  sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2)  yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan; (2) Sebagai  pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan  setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar; (3) Pencipta lingkungan hidup  (ekologis); (4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan  tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya; (5)  Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin  kencang, terik matahari, gas atau debu-debu); (6) Keindahan (estetika);  (7) Kesehatan (hygiene); (8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif); (9)  Sosial politik ekonomi.
Seperti yang dikemukan oleh Eckbo (1956) bahwa pemilihan jenis tanaman  untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan  syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat- syarat fisik. Syarat  hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur,  kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya matahari,  kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya  yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna,  aroma.
Unsur hutan kota
Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran  flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim.  Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara  lain menciptakan iklim mikro, engineering, arsitektural, estetika,  modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara,  pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan  sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan,  mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air  dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.
Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan  bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan  hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota  (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi  berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil  sampai kota besar. Fukuara dkk. (1988) mengemukakan tentang hutan kota,  yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan  yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk  kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.
Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry)  meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai  dari kampung yang kecil sampai kota besar. Mengingat pekarangan  mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat,  maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya  lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat.  Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak,  vitamin dan obat-obatan.
Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem,  dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat  bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi  dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah  jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak  mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota  perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan  dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian  lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan  begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.
Teknik penanaman
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman  pohon adala, (1) Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah  berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai  akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit  yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun  dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal  sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase.
Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6  bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk  mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah  lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik  ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti  perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan;
(2) Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu  sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada  besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x  0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang); (3) Perawatan pascatanam.  Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram  tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang  ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk  NPK 25 gram per lubang
—
Manfaat hutan yang lain adalah:
1. Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
2. Sebagai pencegah banjir
3. Sebagai penyejuk alam
4. Sebagai paru-paru dunia
masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.
Sharing is sexy
 
 Previous Entries
 Previous Entries

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 Comment for this post
Leave a reply